Minggu, 22 Juni 2014

Ikut Campur urusan orang lain


Suka Ikut Campur urusan orang lain


 Assalamualaikum Hijaber,alhamdulillah masih di pertemukan lagi kita.kali ini kita belajar bareng lagi yuk tentang bagaimana resiko ikut campur urusan orang lain.
Muslimah santri emang sangat beralasan  kalau ngerasa gemes dan gatal melihat lingkungan sekitarnya yang ga bener. Bawaannya pengen ngomel melulu , rasanya pengen aja untuk ngelurusin yang ini dan yang itu. Bagus sih sebab kita kan memang punya kewajiban saling menasehati meski Cuma satu kata dan Cuma hal yang sepele.
Tapi bukan berarti kita bebas bisa langsung main ikut campur aja pada urusan orang . apalagi jika yang kita sampaikan berupa kalimat-kalimat instruksi dan bukannya pilihan atau saran.
Apalagi kalo kamu gak tahu persis kondisi lengkap teman kita yang lagi punya masalah, lalu kita main langsung aja datengin terus tanpa tengak tengok kasih instruksi ini dan itu.

Kalau dia menerima sih gapapa dan Alhamdulillah. Tapi dia mungkin bisa tersinggung juga kan?kecuali kalau dia memang cerita dan meminta langsung kepada kita.dia juga mungkin bisa bulat-bulat menerima kata-kata kita dan menjalankannya tanpa pikir panjang. Akibatnya kita juga harus ikut bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan baik maupun buruknya.
Taruhlah misalnya kita punya teman di rumah yang curhat pada kita, dia cerita soal dilarang ortunya memakai jilbab. Lalu dengan semangat 45 dan yel-yel maju tak gentar membela yang benar , tanpa ba bi bu kita langsung memberi penyelesaian begini  : “Kamu bersikeras aja kalo perlu kamu kabur aja dari rumah.ini kan masalah prinsip ! “. Dan ternyata teman kita akhirnya benar-benar kabur dari rumah karena menganggap itulah penyelesaiam terbaik. Coba bayangkan terus bagaimana nasib teman kita selanjutnya ? apakah kita siap bertanggungjawab kepada keluarganya? Apakah kita tahu sekarang dia tinggal dimana?sama siapa dia sekarang?siapa yang mengurusinya?kalo sudah begini kita ikut berandil  memisahkan ibu dan anaknya padahal mungkin masih ada banyak sekali jalan keluar yang lebih solusif.
Hati-hati ikut campur atau memasuki ke wilayah pribadi oranglain. Apalagi jika kita tidak tahu persis masalahnya. Sebab meskipun hanya dengan sikap atau kata-kata , ketika kita ikut campur , kita hanya terlibat secara moril. Tapi pedih pahit duka lara yang sebenarnya,teman yang kita beri saran itulah yang menanggungnya,juga orang-orang yang punya hubungan dengan masalahnya.
Kalopun ada yang dating kepada kita dengan membawa masalah,kadang mereka ga butuh usul kita,komen,wejangan atau tutur kata kita yang sok jitu itu,melainkan hanya membutuhkan pendengar yang setia untukmelampiaskan uneg-unegnya yang ada di hatidan pikirannya,biar plong itu saja.
 Well hijaber,semoga bermanfaat. salam ukuwah
Wassalamualaikum.

Senin, 16 Juni 2014

Salon Kepribadian : Menjaga Lisan agar tidak Merampas Kegembiraan Teman

Misalnya kamu memiliki teman waktu mondok yamg lumayan cantik, kini ia sudah menjadi seorang ibu yang sedang hamil lalu melahirkan seorang bayi. maka sebagaimana lazimnya kamupun datang menjenguk sambil membawa bingkisan dan memberi ucapan selamat. Tapi di saat melihat bayinya spontan kamu berkomentar " aduh jauh banget buah dari pohonnya mbak" atau " ih..mbak,kok mungil bangetsih...lain banget...pesek,item udah gitu ga ada rambutnya lagi".
Kebayang ga kir-kira gimana perasaan temen kamu yang cantik itu ? Padahal baru saja dia melewati masa-masa sulit yang melelahkan.Mengandung , melahirkan dan sekarang lagi hepi-hepinya kedatangan momongan.

Lagian , yang namanya bayi itu kan biasanya mukanya masih suka berubah-ubah. Apapun alasanmu , tidak tepat dan tidak pada tempatnya kamu merusak kebahagiaan teman yang baru saja meras mendapatkan berkah. Terutama jika perkara yang membuatnya gembira sama sekali ga bertentangan dengan agama.
So , usahain selalu untuk menjaga lisanmu dari komentar-komentar yang tidak terkendali.sambut setiap berita gembira dengan komentar positif. Jika ada yang di lurusin dalam kegembiraan itu maka pikirkan sejenak untuk mencari cara dan waktu yang tepat untuk menyampaikannya.penting untuk menjaga lisan agar tidak merampas kebahagiaan teman kita.
well hijabers,semoga bermanfaat

Jumat, 13 Juni 2014

Salon Kepribadian

Karakter manusia memang cenderung mudah menangkap,melihat, dan memperhatikan apa yang ada di luar diri kita sedangkan apa yang ada dalam diri kita sendiri luput dari perhatian sehingga nyaris tidak ada kekurangan yang dapat kita tangkap.Hanya melihat keluar akan membuat kita letih dan kehabisan energi.sementara kita tidak pernah memperhatikan diri sendiri membuat kita lalu merasa cukup dan puas sehingga tidak mampu melihat sederet kekurangan yang harus kita benahi...



Well hijabers,sudah saatnya kita ke salon,tidak hanya salon untuk raga kita semata,namun terlebih kita juga harus salon kepribadian kita agar kita menjadi Muslimah berhijab lahir batin...yuk belajar bareng di sini...

Salam hijabers..